Profil Desa Erorejo
Ketahui informasi secara rinci Desa Erorejo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Erorejo, Wadaslintang, Wonosobo. Mengungkap pesona desa wisata di tepi Waduk Wadaslintang, yang memadukan denyut pariwisata bahari darat, industri perikanan keramba, dan keindahan alam perbukitan yang memukau.
-
Pusat Wisata Tepi Waduk
Merupakan salah satu destinasi wisata utama di kawasan Waduk Wadaslintang, terkenal dengan dermaga, perahu wisata, dan panorama alamnya.
-
Sentra Perikanan Keramba Jaring Apung
Menjadi salah satu pusat budidaya ikan air tawar terbesar di Wonosobo melalui sistem keramba yang menopang ekonomi mayoritas warga.
-
Penggerak Komunitas Inovatif
Pembangunan desa dimotori oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang aktif, mandiri, dan menjadi tulang punggung pengelolaan pariwisata lokal.
Di tengah lanskap perbukitan terjal khas Kabupaten Wonosobo, terhampar sebuah desa yang kehidupannya berdenyut selaras dengan riak air danau buatan raksasa. Desa Erorejo, yang terletak di bibir Waduk Wadaslintang, telah mentransformasikan dirinya dari sebuah perkampungan agraris di lereng sunyi menjadi sebuah "riviera" dataran tinggi yang semarak. Desa ini merupakan contoh paling nyata dari adaptasi manusia terhadap perubahan lingkungan, di mana masyarakatnya berhasil mengubah genangan air menjadi sumber kesejahteraan yang melimpah. Erorejo kini tidak hanya dikenal sebagai desa, tetapi sebagai sebuah destinasi yang memadukan pesona wisata bahari darat dengan denyut industri perikanan air tawar yang vital.
Geografi Tepi Air dan Lanskap Buatan
Secara geografis, eksistensi dan karakteristik Desa Erorejo tidak dapat dipisahkan dari Waduk Wadaslintang yang monumental, yang dibangun pada era 1980-an. Desa ini menempati kontur perbukitan yang kini menjadi garis pantai dari waduk tersebut. Lanskapnya merupakan perpaduan dramatis antara lereng-lereng hijau yang curam dengan hamparan air biru yang luas, menciptakan pemandangan yang unik dan memukau. Luas wilayah Desa Erorejo tercatat sekitar 4,14 kilometer persegi, yang terdiri dari daratan untuk pemukiman dan pertanian serta hak pengelolaan di perairan untuk budidaya ikan.Batas-batas wilayah desa ini terdefinisi oleh daratan dan perairan. Di sebelah utara dan timur, wilayahnya berbatasan langsung dengan perairan Waduk Wadaslintang. Sementara di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kumejing (Kecamatan Wadaslintang) dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Lancar (Kecamatan Wadaslintang). Topografi yang unik ini membentuk tata ruang desa yang khas, di mana permukiman warga terkonsentrasi di area yang lebih landai, menghadap langsung ke arah waduk yang menjadi halaman depan dan sumber kehidupan mereka.
Demografi Masyarakat Adaptif: Petani, Nelayan, dan Pelaku Wisata
Berdasarkan data kependudukan dari Badan Pusat Statistik (BPS), Desa Erorejo dihuni oleh sekitar 3.255 jiwa. Angka ini menjadikan desa ini sebagai salah satu desa dengan populasi yang cukup padat di Kecamatan Wadaslintang, dengan tingkat kepadatan mencapai 786 jiwa per kilometer persegi. Keunikan demografi Erorejo terletak pada struktur mata pencahariannya yang terdiversifikasi sebagai hasil adaptasi terhadap lingkungan baru.Masyarakat Erorejo dapat dikategorikan ke dalam tiga profesi utama yang seringkali dijalankan secara simultan oleh satu keluarga:
Petani: Mereka masih mempertahankan tradisi agraris dengan mengolah lahan-lahan di lereng perbukitan untuk menanam tanaman keras seperti jati dan mahoni, serta tanaman palawija untuk subsistensi.
Nelayan dan Pembudidaya Ikan: Mayoritas warga terlibat dalam industri perikanan keramba jaring apung (KJA), yang menjadi tulang punggung ekonomi utama desa.
Pelaku Wisata: Seiring berkembangnya reputasi desa, banyak warga yang kini juga berprofesi sebagai penyedia jasa pariwisata, mulai dari operator perahu, pemilik homestay, pengelola warung makan, hingga pemandu wisata.
Fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi ini menjadi kunci keberhasilan dan ketahanan ekonomi masyarakat Erorejo.
Motor Penggerak Komunitas: Peran Vital Pokdarwis
Di balik pesatnya perkembangan pariwisata di Erorejo, terdapat satu lembaga komunitas yang memegang peranan sentral, yaitu Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Pokdarwis di Erorejo bukan sekadar organisasi formal, melainkan motor penggerak utama yang merancang, mengelola, dan mempromosikan seluruh potensi wisata desa. Lembaga ini diinisiasi dan dijalankan sepenuhnya oleh masyarakat setempat, menunjukkan tingkat kemandirian dan kesadaran kolektif yang tinggi.Pemerintah Desa Erorejo menempatkan Pokdarwis sebagai mitra strategis utama. "Pemerintah Desa memberikan dukungan penuh kepada Pokdarwis, karena mereka adalah ujung tombak yang mengubah potensi alam kami menjadi kesejahteraan nyata bagi masyarakat. Semua inisiatif, mulai dari penataan dermaga hingga pembuatan paket wisata, lahir dari kreativitas mereka," ungkap seorang perwakilan desa. Melalui Pokdarwis, masyarakat secara aktif menjaga kebersihan, keamanan, dan keramahan, yang menjadi tiga pilar utama dalam sapta pesona pariwisata.
Dua Pilar Ekonomi Utama: Pariwisata dan Perikanan
Kekuatan ekonomi Desa Erorejo berdiri di atas dua pilar raksasa yang saling bersinergi: pariwisata dan perikanan.Sektor Pariwisata: Erorejo merupakan gerbang utama bagi wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan Waduk Wadaslintang. Daya tarik utamanya meliputi:
Dermaga Erorejo: Sebuah dermaga yang ramai dan tertata baik, menjadi titik awal untuk tur perahu mengelilingi waduk, mengunjungi pulau-pulau kecil, atau sekadar menikmati suasana senja.
Wisata Perahu: Puluhan perahu wisata milik warga siap mengantar pengunjung menikmati eksotisme waduk dari dekat.
Area Berkemah: Terdapat beberapa titik di tepi waduk yang dijadikan area berkemah (camping ground), menawarkan pengalaman menginap di alam terbuka dengan pemandangan danau yang spektakuler.
Kuliner Khas: Pengalaman wisata disempurnakan dengan sajian kuliner khas berupa ikan bakar segar yang langsung diambil dari keramba-keramba milik warga.
Sektor Perikanan: Di balik gemerlap pariwisatanya, perairan di depan Desa Erorejo adalah sebuah "pabrik" ikan air tawar yang luar biasa produktif. Ratusan petak keramba jaring apung (KJA) membentang di permukaan air, membudidayakan berbagai jenis ikan seperti nila dan ikan mas. Industri ini tidak hanya memenuhi permintaan pasar di Wonosobo dan sekitarnya, tetapi juga menciptakan lapangan kerja yang masif bagi warga lokal dan menjadi pemasok utama bagi industri kuliner wisata di desa tersebut.
Infrastruktur Penunjang Ekonomi "Kebaharian"
Untuk mendukung model ekonominya yang unik, Desa Erorejo mengembangkan infrastruktur yang spesifik. Selain jalan darat yang terus ditingkatkan kualitasnya, infrastruktur vital lainnya adalah dermaga yang representatif, area parkir yang luas, serta fasilitas pendukung wisata di tepi danau seperti toilet umum, mushola, dan gazebo. Jaringan listrik dan telekomunikasi yang stabil juga menjadi prioritas untuk menunjang kenyamanan wisatawan dan kelancaran komunikasi bisnis para pelaku usaha. Keberadaan homestay atau rumah singgah yang dikelola warga juga menjadi bagian dari infrastruktur pariwisata yang terus berkembang.
Erorejo: Menjaga Keseimbangan Emas Biru dan Emas Hijau
Desa Erorejo adalah kisah sukses tentang transformasi dan adaptasi. Dari sebuah desa di lereng terpencil, ia telah menjelma menjadi pusat ekonomi yang dinamis dengan memanfaatkan "emas biru" berupa perairan waduk. Namun di balik keberhasilan ini, terdapat tantangan besar mengenai keberlanjutan. Menjaga kualitas air dari dampak budidaya ikan, mengelola sampah wisatawan secara bertanggung jawab, dan mencegah pembangunan berlebih yang merusak keindahan alam menjadi pekerjaan rumah utama. Masa depan Erorejo akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk terus menjaga keseimbangan antara eksploitasi potensi "emas biru" (air, ikan, pariwisata) dengan konservasi "emas hijau" (perbukitan dan hutan di sekitarnya), demi mewariskan kesejahteraan yang lestari bagi generasi mendatang.